Senin, 29 Maret 2010

Google China Bebas Sensor, Pencarian 'Terlarang' Meningkat













BEIJING - Sejak Google menghadirkan hasil pencarian bebas sensor di China, pencarian untuk berbagai istilah yang dianggap 'terlarang' langsung melonjak memadati trafik hasil pencarian Google.

Jika sebelumnya pengguna internet China dibatasi haknya untuk mencari informasi yang mereka inginkan, kini dengan mesin pencarian Google China yang servernya telah diarahkan ke Google Hong Kong, mereka bisa leluasa mengetikkan kata kunci informasi yang ingin diketahui.

Bahkan mereka juga bisa mencari informasi yang sebelumnya dilarang karena dianggap sensitif. Google menyebutkan, pencarian menggunakan istilah sensitif langsung melonjak 10 kali lebih banyak sejak Google tidak lagi menuruti aturan pemerintah China untuk menyensor hasil pencarian.

Seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (30/3/2010), pencarian menggunakan kata 'Tiananmen', 'Falun Gong', dan 'korupsi' meningkat secara subtansial sejak Google tak lagi menyensor pencarian Google China.

Data dari Google Trends memperlihatkan, terdapat sekira 2,5 juta pencarian dengan kata kunci 'Tiananmen' dan sekira 4,7 juta hasil pencarian mengenai kelompok relijius terlarang bernama 'Falun Gong'. Selain itu, lebih dari 20 juta orang mencari tahu informasi tentang Google itu sendiri, terkait perseteruan dan tindakan kontrobersialnya melawan pemerintah China.

Sejak pekan lalu, Google memindahkan mesin pencarian Google berbahasa China, Google.cn ke Google bebas sensor yang beroperasi di Hong Kong. Dengan demikian, Google berhenti menyensor hasil pencariannya di China. Langkah ini mendapatkan dukungan dari kelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus menimbulkan kemarahan dari pemerintah China. (rah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar